Cara Setting DHCP Server di Mikrotik
Cara Setting DHCP Server di Mikrotik
DHCP Server adalah fitur penting di Mikrotik yang digunakan untuk memberikan IP Address secara otomatis kepada perangkat yang terhubung. Dengan DHCP, kita tidak perlu mengatur IP secara manual di setiap komputer atau HP. Fitur ini sangat berguna untuk jaringan sekolah, lab TKJ, kantor, café, maupun RT/RW Net.
Sebagai guru Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), saya sudah berkali-kali mengajarkan siswa tentang cara kerja DHCP pada Mikrotik. Karena itu, artikel ini saya buat berdasarkan pengalaman mengajar dan pengalaman teknis di lapangan. Kamu cukup mengikuti langkah-langkah di sini, dan DHCP Server dijamin langsung berjalan.
Sebelum masuk ke konfigurasi, pastikan router sudah terkoneksi internet. Jika belum, kamu bisa baca panduan dasar berikut:
Cara Setting Mikrotik dari Nol sampai Bisa Internet
Jika kamu ingin membuat hotspot, pastikan DHCP di interface hotspot nanti dimatikan agar tidak konflik. Panduan hotspot ada di sini:
Cara Membuat Hotspot Mikrotik dalam 5 Menit
Jika ingin membuat VLAN dengan DHCP berbeda, baca di sini:
Cara Setting VLAN di Mikrotik untuk Lab TKJ
Untuk pembagian bandwidth pengguna DHCP, kamu bisa lanjutkan di sini:
Cara Membatasi Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue
Dan untuk keamanan jaringan DHCP, baca panduan firewall di sini:
Cara Mengamankan Mikrotik dari Serangan
Apa itu DHCP Server?
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang memberikan:
- IP Address otomatis
- Gateway
- DNS Server
- Subnet Mask
Dengan DHCP, kamu cukup colok kabel LAN atau konek WiFi, maka perangkat langsung siap digunakan.
1. Menentukan Interface untuk DHCP
Langkah pertama adalah menentukan interface LAN yang akan dipasang DHCP.
Misal kamu ingin DHCP berjalan di:
- ether2 → LAN untuk komputer
- bridge-local → LAN gabungan
2. Membuat IP Address untuk DHCP
Sebelum membuat DHCP, interface harus diberi IP dulu:
IP → Addresses → Add Address: 192.168.10.1/24 Interface: ether2
IP 192.168.10.1 akan menjadi gateway untuk klien.
3. Membuat DHCP Server
Buka menu DHCP:
IP → DHCP Server → DHCP Setup
Kemudian ikuti urutan:
- Pilih interface: ether2
- Gateway: otomatis (192.168.10.1)
- Address Pool: otomatis
- DNS Server: isi DNS Google → 8.8.8.8
- Lease Time: 10m atau 1h
Setelah klik OK, DHCP langsung aktif.
4. Cek DHCP Client yang Terhubung
Kamu bisa melihat perangkat yang sedang menerima IP dari DHCP:
IP → DHCP Server → Leases
Di sini kamu akan melihat:
- MAC Address perangkat
- IP Address yang diberikan
- Waktu lease
- Host-name
5. Menambahkan DHCP Reservation (Static DHCP)
Static DHCP digunakan untuk mengunci IP tertentu ke perangkat tertentu.
Mengunci IP sangat berguna untuk:
- Printer
- Server
- Kamera CCTV
- Komputer guru/lab
IP → DHCP Server → Leases → klik MAC → Make Static
6. Mengganti Rentang IP DHCP
Secara default, pool DHCP dibuat otomatis.
Untuk mengubah manual:
IP → Pool → edit range IP → example: 192.168.10.10 – 192.168.10.240
7. Mematikan DHCP di Interface Tertentu
DHCP tidak boleh aktif di interface yang digunakan untuk hotspot atau PPPoE.
Cara mematikannya:IP → DHCP Server → pilih → Remove
8. Troubleshooting DHCP Mikrotik
Beberapa masalah yang sering dialami siswa dan teknisi pemula:
■ DHCP tidak memberikan IP
Solusi:- IP Address belum dibuat
- Interface salah
- Kabel LAN rusak
- Mode ARP interface salah
■ Klien mendapatkan IP tapi tidak bisa internet
Solusi:- NAT Masquerade hilang
- DNS salah
- Gateway salah
■ IP klien bentrok
Solusi:- Pastikan hanya 1 DHCP aktif
- Matikan DHCP bawaan modem ISP
Kesimpulan
Setting DHCP Server di Mikrotik sangat mudah dan bisa dilakukan kurang dari 2 menit. Dengan DHCP, kamu tidak perlu lagi mengatur IP klien satu per satu. Pada jaringan TKJ, kantor, dan hotspot, DHCP adalah fitur wajib yang harus diaktifkan agar jaringan berjalan stabil dan efisien.
Jika kamu ingin melanjutkan belajar ke hotspot, VLAN, atau keamanan Mikrotik, kamu bisa membaca artikel lain yang saya sediakan pada internal link di atas.