Mengenal Firewall Mikrotik & Fungsinya (Wajib Dipahami Admin Jaringan)
Mengenal Firewall Mikrotik & Fungsinya
Firewall Mikrotik adalah salah satu fitur terpenting yang harus dipahami oleh setiap admin jaringan, baik di sekolah, kantor, kampus, maupun RT/RW Net. Firewall berfungsi sebagai pengaman jaringan untuk memfilter, mengontrol, dan mengatur lalu lintas data agar router tetap aman dari ancaman internal maupun eksternal.
Sebagai guru Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), saya selalu menekankan pentingnya memahami firewall sebelum melakukan manajemen jaringan yang lebih kompleks seperti hotspot, bandwidth management, dan keamanan router. Karena firewall adalah pondasi utama agar router tidak mudah diserang dan performanya stabil.
Artikel ini membahas fungsi firewall Mikrotik, cara kerja, serta contoh rule dasar yang wajib dimiliki setiap admin jaringan.
Sebelum memahami firewall, pastikan kamu sudah menguasai konfigurasi dasar Mikrotik. Baca panduan berikut:
Cara Setting Mikrotik dari Nol sampai Bisa Internet
Kamu juga bisa mempelajari DHCP Server di sini:
Cara Setting DHCP Server di Mikrotik
Untuk keamanan lanjutan, cek tutorial berikut:
Cara Mengamankan Mikrotik dari Serangan (Firewall Anti-DDoS)
Dan jika kamu ingin memblokir situs tertentu, baca panduan lengkapnya:
Cara Blokir Situs di Mikrotik
Semua tutorial Mikrotik bisa kamu pelajari di sini:
Kumpulan Tutorial Mikrotik Lengkap
Apa Itu Firewall Mikrotik?
Firewall Mikrotik adalah sistem keamanan jaringan yang berfungsi mengatur lalu lintas data berdasarkan aturan tertentu (rules). Firewall dapat:
- Memblokir akses berbahaya
- Membatasi koneksi tertentu
- Mengatur jalur lalu lintas data
- Mencegah serangan dari luar
- Mengamankan jaringan internal
Firewall Mikrotik bekerja pada beberapa chain: input, forward, dan output. Masing-masing memiliki fungsi berbeda.
1. Chain Input – Melindungi Router dari Serangan
Chain Input mengatur traffic yang menuju router Mikrotik itu sendiri.
Contoh penggunaan:
- Blokir ping ke router
- Blokir akses Winbox dari jaringan luar
- Izinkan hanya IP tertentu untuk remote router
Contoh rule:
/ip firewall filter add chain=input protocol=tcp dst-port=8291 src-address=192.168.10.0/24 action=accept add chain=input protocol=tcp dst-port=8291 action=drop
2. Chain Forward – Mengatur Traffic Antar Client
Chain Forward bekerja untuk traffic yang lewat router menuju jaringan lain, misalnya dari klien ke internet.
Contoh penggunaan:- Blokir situs tertentu
- Blokir VPN
- Batasi akses antar jaringan LAN
/ip firewall filter add chain=forward port=443 protocol=tcp action=drop add chain=forward port=1194 protocol=tcp action=drop
3. Chain Output – Traffic dari Router ke Luar
Jarang digunakan oleh pemula, tetapi penting untuk:
- Memblokir update otomatis router
- Memfilter DNS yang keluar
Fungsi Utama Firewall Mikrotik
1. Filtering (Memblokir / Mengizinkan Traffic)
Firewall dapat memblokir traffic berdasarkan:
- IP Address
- Port
- Protocol
- MAC Address
- Layer 7 (aplikasi)
2. NAT (Network Address Translation)
NAT digunakan untuk membuat internet bekerja menggunakan koneksi umum.
Contoh NAT internet:/ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
3. Mangle – Mengatur Bandwidth & Routing
Digunakan untuk queue tree, load balance, marking connection, dan routing lanjutan.
4. Raw Firewall – Blokir Traffic Sejak Awal
Raw lebih ringan dibanding filter karena memblokir traffic sebelum diperiksa chain lain.
5. Connection Tracking
Digunakan untuk Drop invalid connection, mencegah flood, dan meringankan CPU router.
Contoh rule:add chain=forward connection-state=invalid action=drop
Contoh Firewall Dasar yang WAJIB Ada
1. Drop Invalid Connection
/ip firewall filter add chain=forward connection-state=invalid action=drop
2. Drop Port yang Tidak Digunakan
add chain=input protocol=tcp dst-port=23 action=drop add chain=input protocol=tcp dst-port=21 action=drop add chain=input protocol=udp dst-port=53 action=drop
3. Batasi Ping ke Router
add chain=input protocol=icmp limit=10,20 action=accept add chain=input protocol=icmp action=drop
4. Anti Brute Force Login
/ip firewall filter add chain=input protocol=tcp dst-port=8291,22,80 connection-state=new src-address-list=bruteforce action=drop
Kesimpulan
Firewall Mikrotik adalah komponen inti yang wajib dipahami oleh setiap admin jaringan. Dengan memahami cara kerja chain, rule dasar, dan fungsi filtering, NAT, serta mangle, kamu bisa membuat jaringan lebih aman, stabil, dan efisien.
Menguasai firewall berarti menguasai 60% keamanan jaringan Mikrotik. Inilah alasan mengapa materi firewall selalu saya ajarkan di awal kelas TKJ.