Cara Failover Otomatis jika ISP Down di Mikrotik (Paling Stabil)
Cara Failover Otomatis jika ISP Down Pada Mikrotik (Paling Stabil)
Failover adalah sistem perpindahan otomatis koneksi internet ketika ISP utama mengalami gangguan. Dengan failover, jaringan tetap online tanpa perlu reboot router atau mematikan interface secara manual. Fitur ini sangat penting untuk sekolah, kantor, warnet, maupun jaringan RT/RW Net agar koneksi tetap stabil.
Sebagai guru TKJ, saya sering mengajarkan konfigurasi failover Mikrotik karena ini adalah kemampuan wajib bagi teknisi jaringan profesional. Pada panduan ini, kita akan melakukan failover otomatis dengan metode recursive default route, yaitu metode paling stabil dan paling direkomendasikan oleh banyak praktisi jaringan.
Sebelum mulai, pastikan kamu sudah memahami konfigurasi dasar Mikrotik. Jika belum, pelajari tutorial berikut:
1. Cara Setting Mikrotik dari Nol sampai Bisa Internet
2. Mengenal Firewall Mikrotik & Fungsinya
3. Cara Cek Log & Monitoring Mikrotik
4. Cara Load Balance 2 ISP di Mikrotik (PCC Method)
5. Cara Setting PPPoE Server Mikrotik
Apa itu Failover Mikrotik?
Failover adalah mekanisme backup internet. Mikrotik secara otomatis memindahkan jalur routing dari ISP 1 ke ISP 2 ketika ISP 1 mati. Saat ISP 1 kembali normal, router akan otomatis kembali menggunakan ISP utama.
Failover dilakukan dengan beberapa metode:
- Route Distance
- Check Gateway Ping
- Recursive Route (paling stabil)
- Netwatch
- Script scheduler
Dalam tutorial ini, kita memakai metode recursive route, karena bisa mendeteksi gangguan hingga ke luar jaringan ISP, bukan sekadar mendeteksi interface UP/DOWN.
Topologi Dasar
+---------------+
ISP 1 -------> | ether1 (WAN1) |
| Mikrotik | ----> LAN / WiFi
ISP 2 -------> | ether2 (WAN2) |
+---------------+
1. Setting DNS
Buka menu:
IP → DNSAktifkan:
- Allow Remote Requests: checked
8.8.8.8 1.1.1.1
2. Tambahkan Gateway Recursive ISP 1
Kita membuat route virtual yang akan dipantau oleh Mikrotik.
/ip route add dst-address=8.8.8.8 gateway=ISP1-GW distance=1 check-gateway=ping add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=8.8.8.8 distance=1Ganti ISP1-GW dengan gateway asli dari ISP 1.
3. Tambahkan Gateway Recursive ISP 2
Dengan distance lebih tinggi agar jadi backup.
/ip route add dst-address=1.1.1.1 gateway=ISP2-GW distance=2 check-gateway=ping add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=1.1.1.1 distance=2
4. Pengujian Failover
Matikan kabel ISP 1 → router harus otomatis pindah ke ISP 2. Cek routing:/ip route printJika ISP 1 mati, route dengan distance 1 akan hilang, dan Mikrotik otomatis mengaktifkan route distance 2.
5. Setting Firewall Agar Failover Lebih Stabil
Tambah rule agar koneksi hanya keluar melalui interface ISP yang sesuai:
/ip firewall mangle add chain=prerouting in-interface=ether1 action=mark-routing new-routing-mark=to-WAN1 add chain=prerouting in-interface=ether2 action=mark-routing new-routing-mark=to-WAN2Lalu buat route berdasarkan routing mark:
/ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=ISP1-GW routing-mark=to-WAN1 add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=ISP2-GW routing-mark=to-WAN2
6. Monitoring Failover
Gunakan menu:IP → RoutesDan lihat bagian “Active”. Jika ISP utama mati, Mikrotik otomatis memilih route cadangan.
Tips agar Failover Selalu Stabil
- Pakai DNS eksternal (8.8.8.8 / 1.1.1.1) sebagai target recursive
- Pastikan ping gateway ISP stabil
- Gunakan check-gateway=ping
- Jangan pakai Netwatch kecuali untuk auto-reconnect modem
Kesimpulan
Failover otomatis Mikrotik sangat penting untuk menjaga jaringan tetap online. Metode recursive adalah cara paling stabil dan direkomendasikan. Dengan konfigurasi di atas, pengguna tidak akan menyadari ketika ISP down karena koneksi otomatis berpindah ke ISP cadangan.