Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

Cara Routing Static Mikrotik (Step by Step untuk Pemula)

Cara Routing Static Mikrotik (Step by Step untuk Pemula)

Routing static adalah salah satu keterampilan dasar yang wajib dikuasai ketika belajar jaringan dan Mikrotik. Routing static berguna untuk mengarahkan lalu lintas antar jaringan (subnet) dengan aturan yang ditentukan administrator, tanpa memerlukan protokol routing dinamis seperti OSPF atau BGP. Pada artikel ini saya jelaskan langkah demi langkah konfigurasi routing static di MikroTik, lengkap dengan contoh praktis yang biasa saya ajarkan di laboratorium TKJ.

Artikel ini cocok untuk yang baru mulai: dari memahami konsep, membuat routing static antar VLAN atau antar jaringan lokal, sampai memecahkan masalah (troubleshooting) ketika route tidak bekerja.

Apa itu Routing Static?

Routing static adalah daftar rute yang dimasukkan secara manual ke tabel routing router. Berbeda dengan routing dinamis, routing static tidak mempelajari rute dari router lain — semua rute ditentukan administrator. Kelebihan routing static: sederhana, tidak membutuhkan CPU tinggi, dan cocok untuk jaringan kecil sampai menengah. Kekurangannya: kurang fleksibel apabila jaringan berubah sering.

Kasus Praktis (Topologi Sederhana)

Misalkan kamu punya 2 jaringan internal dan 1 koneksi internet:

  • Network A: 192.168.10.0/24 — terhubung ke ether2
  • Network B: 192.168.20.0/24 — terhubung ke ether3
  • Internet Gateway (ISP) di ether1

Tujuan: agar host di Network A bisa berkomunikasi ke Network B melalui router MikroTik dan tetap punya akses internet.

Prinsip Routing Static

Agar paket sampai tujuan, router harus tahu jalur menuju network tujuan. Pada Mikrotik, kita menambahkan static route yang menunjuk ke next-hop (biasanya IP gateway di router lain atau interface keluar).

Langkah 1 — Pastikan IP Address Sudah Terpasang

Contoh konfigurasi IP:

/ip address
add address=192.168.10.1/24 interface=ether2 comment="LAN A"
add address=192.168.20.1/24 interface=ether3 comment="LAN B"
add address=203.0.113.10/29 interface=ether1 comment="WAN (ISP)"

Jika kamu belum tahu cara set IP, baca panduan dasar: Cara Setting IP Address, Gateway, dan DNS di Mikrotik.

Langkah 2 — Tambahkan Static Route

Untuk membuat route dari router menuju network B, tambahkan perintah berikut:

/ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=192.168.10.254 comment="Route to LAN B"

Keterangan: gateway diisi dengan alamat IP next-hop yang dapat di-reach dari router. Jika next-hop langsung terhubung, biasanya diisi IP perangkat di interface lain.

Contoh Praktis: Dua Router

Jika topologi melibatkan dua router (RouterA & RouterB):

  • RouterA punya network 192.168.10.0/24 (ether2) dan terkoneksi ke RouterB
  • RouterB punya network 192.168.20.0/24 (ether3)

Di RouterA:

/ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=10.0.0.2

Di RouterB:

/ip route add dst-address=192.168.10.0/24 gateway=10.0.0.1

Langkah 3 — Pastikan NAT & Firewall Tidak Menghalangi

Jika pakai NAT untuk akses internet, pastikan rule NAT dilakukan hanya untuk interface WAN agar internal routing tidak terpengaruh.

/ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade comment="NAT to Internet"

Jika ada rule firewall yang ketat, pastikan buka akses antar subnet pada filter rules:

/ip firewall filter add chain=forward src-address=192.168.10.0/24 dst-address=192.168.20.0/24 action=accept
/ip firewall filter add chain=forward src-address=192.168.20.0/24 dst-address=192.168.10.0/24 action=accept

Langkah 4 — Verifikasi & Tes

Verifikasi route di MikroTik:

/ip route print

Tes dari host A (192.168.10.x):

ping 192.168.20.1
traceroute 192.168.20.1

Jika ping reply, routing berhasil. Jika tidak, cek:

  • Apakah route sudah benar?
  • Apakah gateway next-hop reachable?
  • Apakah firewall memblokir?
  • Apakah NAT tidak mempengaruhi trafik antar LAN?

Langkah 5 — Static Route dengan Distance (Prioritas)

Kamu bisa mengatur distance untuk prioritas route. Route dengan distance lebih kecil dipilih dulu.

/ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=203.0.113.1 distance=1 comment="Primary ISP"

Jika ada backup route (misal ke ISP2), gunakan distance lebih besar sehingga hanya dipakai saat primary down.

Langkah 6 — Route Blackhole / Null Route (Memblokir Subnet)

Untuk mencegah akses ke network tertentu, bisa gunakan blackhole:

/ip route add dst-address=198.51.100.0/24 type=blackhole

Route ini akan men-drop paket ke network tersebut.

Troubleshooting Umum

  • Route tidak ada di tabel: pastikan perintah add dieksekusi dan interface aktif.
  • Next-hop unreachable: cek koneksi fisik, IP next-hop, dan ARP table.
  • Firewall block: matikan sementara rule filter yang mencurigakan untuk tes.
  • NAT mengganggu trafik internal: pastikan NAT hanya berlaku untuk outbound WAN.
  • Masalah DNS: routing bisa sukses tapi host tidak browsing — cek DNS client.

Tips Praktis dari Guru TKJ

  • Selalu dokumentasikan setiap route yang kamu tambahkan (komentar pada route).
  • Jangan menambahkan route manual jika jaringan sangat dinamis — gunakan routing dinamis seperti OSPF jika perlu.
  • Gunakan /ip route print detail untuk melihat next-hop dan flags.
  • Sebelum mengubah routing production, coba dulu di lab atau non-peak hours.

Contoh Skrip: Tambah Route Otomatis

# contoh add route jika next-hop reachable
:if ([/ping 10.0.0.2 count=3] > 0) do={
  /ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=10.0.0.2
}

Ringkasan

Routing static di MikroTik mudah dipelajari dan sangat cocok untuk topologi jaringan sederhana. Kuncinya: pastikan IP address terpasang benar, tambahkan /ip route add dengan gateway yang reachable, atur firewall & NAT agar tidak menghalangi, lalu verifikasi dengan ping/traceroute. Jika jaringan berkembang, pertimbangkan implementasi routing dinamis.

Untuk referensi lanjutan dan tutorial terkait, cek artikel lain di blog saya:


Mikrotik
Join the conversation
Post a Comment