Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

Cara Setting PPPoE Server Mikrotik (User + Limit + Billing)

Cara Setting PPPoE Server Mikrotik (User + Limit + Billing)

PPPoE (Point to Point Protocol over Ethernet) adalah metode autentikasi yang sering digunakan pada jaringan sekolah, kampus, kos-kosan, hingga RT/RW Net. Dengan PPPoE, setiap pengguna harus login menggunakan username dan password sehingga jaringan menjadi lebih terkontrol, rapi, dan mudah dimonitor.

Sebagai guru TKJ, saya sering menggunakan PPPoE untuk praktik pembelajaran jaringan karena sistemnya stabil, aman, dan cocok untuk billing atau manajemen bandwidth.

Pada artikel ini kamu akan belajar:

  • Cara membuat PPPoE Server
  • Cara membuat PPPoE Profile
  • Cara membuat user PPPoE
  • Cara memberi limit bandwidth per user
  • Cara membuat billing sederhana

Jika kamu baru belajar Mikrotik, sangat disarankan membaca pondasi utama ini:

Cara Setting Mikrotik dari Nol sampai Bisa Internet

Untuk belajar hotspot, baca ini:

Cara Membuat Hotspot Mikrotik dalam 5 Menit

Jika ingin manajemen bandwidth, pelajari:

Cara Membatasi Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue

Untuk keamanan jaringan, baca ini:

Cara Mengamankan Mikrotik dari Serangan (Firewall Anti-DDoS)

Belajar monitoring juga penting:

Cara Cek Log & Monitoring Mikrotik


1. Setting Interface untuk PPPoE

Pilih interface LAN atau port yang akan dipakai untuk PPPoE.

/interface pppoe-server server
add service-name=pppoe-lan interface=ether2 disabled=no

Jika interface berbeda, ubah ether2 sesuai topologi jaringanmu.

2. Membuat PPPoE Profile

Profile berfungsi mengatur limit, DNS, dan IP Pool.

Buka:

PPP → Profiles → Add
Isi sebagai contoh:
  • Name: pppoe-2M
  • Local Address: 10.10.10.1
  • Remote Address: pppoe-pool
  • Rate Limit: 2M/2M
Buat IP Pool:
/ip pool add name=pppoe-pool ranges=10.10.10.2-10.10.10.254

3. Mengaktifkan PPPoE Server

/interface pppoe-server server
set pppoe-lan authentication=pap,chap default-profile=pppoe-2M one-session-per-host=yes

one-session-per-host=yes agar user tidak login dari banyak perangkat.

4. Membuat User PPPoE

/ppp secret
add name=user1 password=12345 service=pppoe profile=pppoe-2M
Buat beberapa user:
/ppp secret
add name=user2 password=abcde profile=pppoe-2M
add name=user3 password=pass123 profile=pppoe-2M

5. Cara Memberi Limit Bandwidth PPPoE

Limit diatur melalui PPP Profile:
PPP → Profiles → Rate Limit
Contoh limit:
  • 2 Mbps: 2M/2M
  • 5 Mbps: 5M/5M
  • 10 Mbps: 10M/10M

6. Billing Sederhana PPPoE

Billing bisa dilakukan manual tanpa aplikasi dengan mencatat:

  • Username / Password
  • Paket (2M, 5M, atau unlimited)
  • Tanggal aktivasi
  • Tanggal expired
Untuk otomatisasi, kamu bisa integrasikan User Manager.

7. Monitoring User PPPoE

Untuk mengecek user aktif:
/ppp active print
Untuk memutus user:
/ppp active remove [find name="user1"]

8. Keuntungan PPPoE

  • Login per-user (lebih aman)
  • Bandwidth lebih stabil
  • Setiap user dapat IP unik
  • Bisa digunakan untuk billing RT/RW Net
  • Lebih mudah monitoring

Kesimpulan

PPPoE adalah metode autentikasi yang sangat cocok untuk jaringan besar ataupun kecil. Dengan PPPoE kamu bisa mengatur limit, billing, dan akses internet dengan lebih profesional. Setelah mengikuti tutorial ini, kamu bisa membuat server PPPoE lengkap mulai dari profile, user, limit, hingga monitoring.


Mikrotik
Join the conversation
Post a Comment