3 Cara Developer Untuk Memastikan Keamanan Aplikasi

Ada banyak cara bagi pengembang aplikasi untuk memastikan keamanan aplikasi. Dari menerapkan standar pengkodean yang aman hingga mengamankan perangkat lunak dengan perpustakaan pihak ketiga, ada banyak cara untuk melindungi data sensitif dan menghindari pengembangan aplikasi yang rentan terhadap pelanggaran keamanan. Berikut adalah 3 cara untuk melindungi aplikasi yang perlu kamu tahu.
Cara Developer Untuk Memastikan Keamanan Aplikasi

Berikut ini 3 cara developer untuk memastikan keamanan aplikasi yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Standar Pengkodean Aman
Prinsip paling mendasar dari keamanan perangkat lunak adalah Implement Security by Design. Prinsip Desain ini dicapai melalui Standar Pengkodean Aman. Panduan ini membantu dalam pembuatan default yang aman. Untuk mencapai ini, seluruh tim harus mematuhi standar. Akses ke perangkat lunak harus dibatasi untuk pengguna yang berwenang. Sangat penting bahwa otentikasi terjadi di semua lapisan dan saluran komunikasi harus dienkripsi. Selain itu, praktik pengkodean yang aman mencakup penyimpanan kunci, sertifikat, dan kata sandi yang tepat.
Menjaga kode aplikasi tetap sederhana adalah elemen kunci keamanan lainnya. Desain yang rumit meningkatkan kemungkinan kerentanan merayap ke dalam kode. Pengembang harus menghindari penambahan kerumitan yang tidak perlu saat menulis perangkat lunak. Standar pengkodean yang aman juga menekankan pentingnya proses kriptografi yang efektif. Nilai acak yang dihasilkan sebagai bagian dari proses kriptografi harus dihasilkan oleh generator nomor acak yang disetujui. Standar pengkodean aman yang baik akan mencakup kedua aspek ini. Meskipun tidak ada standar tunggal untuk mengamankan kode aplikasi, ada beberapa prinsip keamanan umum yang harus diikuti terlepas dari jenis aplikasi atau platformnya.
2. Manajemen Kunci
Keamanan aplikasi adalah proses memastikan bahwa data, kode, dan informasi aman dari peretas dan orang lain yang ingin merusak data kita. Ini melibatkan pertimbangan keamanan selama pengembangan dan desain aplikasi serta sistem untuk melindungi aplikasi setelah diterapkan. Pengembang aplikasi semakin memperhatikan keamanan aplikasi saat mereka membangun dan memelihara produk mereka sendiri. Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan keamanan aplikasi Anda dan mempersulit peretas untuk mengakses data Anda.
Perusahaan Pengembangan Aplikasi Web dapat memastikan keamanan aplikasi dengan menetapkan tujuan yang jelas untuk aplikasi tersebut. Misalnya, jejaring sosial berbasis lokasi akan memiliki persyaratan keamanan yang sangat berbeda dari aplikasi jam alarm. Dan aplikasi yang lebih kompleks akan membutuhkan server jarak jauh untuk mengakses data konsumen.
Pengembang harus memiliki pengetahuan tentang cara melindungi perangkat lunak dan transmisi data, serta mengamankan server untuk mencegah serangan peretas. Sasaran keamanan aplikasi harus terukur dan spesifik. Dengan cara ini, mereka dapat dipantau dan ditingkatkan selama pengembangan.
3. Klasifikasi Data
Keamanan aplikasi dimulai dengan klasifikasi data. Klasifikasi data memberikan konteks untuk pelaporan dan memicu kebijakan yang tepat pada waktu yang tepat. Ini penting di era ancaman dunia maya yang semakin meningkat. Center for Internet Security menggunakan istilah sensitif, publik, dan rahasia bisnis untuk menjelaskan berbagai jenis data. Jika Anda tidak yakin terhadap data Anda, penting bagi Anda untuk menentukan klasifikasinya dan menggunakannya untuk keuntungan Anda.
Data sensitif tinggi diklasifikasikan seperti itu karena menimbulkan risiko bagi organisasi. Data yang dibatasi dapat mengakibatkan tuntutan pidana, denda hukum yang berat, atau bahkan kerusakan pada bisnis. Misalnya, rahasia dagang, catatan keuangan, dan catatan kesehatan sangat sensitif. Data sensitivitas rendah adalah informasi yang dapat digunakan untuk keperluan internal, seperti publikasi, siaran pers, dan iklan pekerjaan. Data sensitif tinggi membutuhkan tingkat perlindungan tertinggi. Data sensitif tinggi dilindungi di bawah berbagai undang-undang dan peraturan privasi, sementara data sensitif sedang dapat menyebabkan kerugian signifikan bagi individu atau organisasi. Data tersebut dapat berupa data pribadi atau rencana arsitektur yang tidak dapat diidentifikasi.